Pengertian, Hukum, dan Contoh Bacaan Idgham Bighunnah

Daftar Isi

 Dalam ilmu tajwid, terdapat aturan-aturan yang mengatur cara membaca Al-Quran dengan benar dan baik. Salah satu elemen penting dalam tajwid adalah kaidah bacaan yang disebut idgham.

Idgham merupakan aturan tajwid yang melibatkan penggabungan dua huruf yang berdekatan dengan meleburkan suara salah satu huruf ke huruf lainnya. Setiap muslim dianjurkan untuk mempelajari ilmu ini agar dapat membaca Al-Quran secara tepat.

Terkait hal ini, penting untuk memahami konsep Idgham Bighunnah dan Idgham Bilagunnah. Berikut penjelasannya.

Definisi Hukum Bacaan Idgham

Definisi Hukum Bacaan Idgham
Al Qur'an|sumber: pixabay

Secara bahasa, Idgham berarti memasukkan atau melebur. Dalam ilmu tajwid, Idgham merujuk pada proses menggabungkan nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) ke dalam huruf berikutnya dengan melafalkan huruf tersebut menggunakan tasydid. Hal ini berlaku ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu yang termasuk dalam aturan Idgham.

Huruf-huruf yang termasuk dalam kategori Idgham adalah lam (ل), ra (ر), wau (و), mim (م), nun (ن), dan ya (ي).

Tujuan utama dari hukum bacaan Idgham adalah untuk menghindari kesalahan dalam pengucapan kata yang melibatkan huruf-huruf tersebut.

Jenis-Jenis Hukum Bacaan Idgham

Hukum bacaan Idgham terbagi menjadi dua jenis, yaitu Idgham Bighunnah dan Idgham Bilaghunnah. Kedua jenis ini memiliki perbedaan dalam cara pengucapannya. Berikut penjelasan beserta contohnya:

1. Idgham Bighunnah

Idgham Bighunnah adalah aturan bacaan di mana nun mati (نْ) atau tanwin dileburkan dengan suara dengung (ghunnah) saat bertemu salah satu dari empat huruf Idgham Bighunnah: wau (و), mim (م), nun (ن), dan ya (ي). Dalam penerapannya, nun mati atau tanwin diucapkan dengan suara yang melebur ke dalam huruf berikutnya disertai dengung.

Perlu dicatat bahwa aturan Idgham Bighunnah hanya berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu huruf Idgham dalam dua kata yang terpisah. Apabila pertemuan terjadi dalam satu kata, maka hukum bacaan berubah menjadi izhar mutlaq, yang mengharuskan nun mati atau tanwin dibaca dengan jelas.

2. Idgham Bilaghunnah

Berbeda dengan Idgham Bighunnah, Idgham Bilaghunnah berarti tanpa dengung. Aturan ini berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu salah satu dari dua huruf Idgham Bilaghunnah, yaitu ra (ر) dan lam (ل). Dalam bacaan ini, suara nun mati atau tanwin dileburkan langsung ke dalam huruf berikutnya tanpa disertai dengung.

Contoh Ayat Bacaan Idgham Bilaghunnah

Pada praktiknya, Idgham Bilaghunnah mengharuskan pengucapan yang lancar tanpa tambahan suara dengung, memastikan huruf yang dileburkan terdengar jelas sesuai kaidah.

Berikut ini beberapa contoh ayat dalam Al-Qur'an yang mengandung hukum bacaan Idgham Bighunnah beserta penjelasannya:

1. Surah Al-Baqarah ayat 8

"وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ"

Penjelasan: Pada kata "مَنْ يَّقُوْلُ", terdapat nun mati (نْ) yang bertemu dengan huruf idgham bighunnah ya (ي) dalam dua kata terpisah. Bacaan ini harus dilebur dengan dengung sehingga terdengar menjadi "may yaqụlu".

2. Surah Al-Lahab ayat 1

"تَبَّتْ يَدَآ أَبِي لَهَبٍ وَّتَبَّۗ"

Penjelasan: Pada kata "لَهَبٍ وَّتَبَّۗ", tanwin (ــٍــ) bertemu dengan huruf idgham bighunnah wau (و). Tanwin dilebur ke dalam wau dengan dengung sehingga dibaca "lahabiw wa tabb".

3. Surah Al-Hasyr ayat 6

"وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُۥ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ"

Penjelasan: Pada kata "مَن يَشَآءُ", nun mati (نْ) bertemu huruf ya (ي). Bacaan dilebur dengan dengung menjadi "may yashā’".

4. Surah Al-Mujadilah ayat 3

"وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ"

Penjelasan: Pada kata "مِنْ نِسَائِهِمْ", nun mati (نْ) bertemu huruf nun (ن). Pengucapan dilebur dengan dengung sehingga menjadi "min nisā’ihim".

5. Surah Al-Munafiqun ayat 10

"وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ"

Penjelasan: Pada kata "مِنْ مَا", nun mati (نْ) bertemu huruf mim (م). Bacaan dilebur dengan dengung menjadi "mim mā".

6. Surah Yasin ayat 20

"وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَىٰ قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ"

Penjelasan: Pada kata "رَجُلٌ يَسْعَىٰ", tanwin dhommah (ـُــٌـ) bertemu huruf ya (ي). Bacaan dilebur dengan dengung sehingga menjadi "rajuluy yas‘ā".

7. Surah Ar-Rahman ayat 15

"وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ"

Penjelasan: Pada kata "مَارِجٍ مِنْ نَارٍ", tanwin kasrah (ـِــٍـ) bertemu huruf mim (م). Bacaan dilebur dengan dengung menjadi "mārijim min nār".

Semua contoh di atas menunjukkan penerapan Idgham Bighunnah yang wajib dibaca dengan dengung sesuai kaidah tajwid.

Contoh Ayat Bacaan Idgham Bilaghunnah

Berikut adalah beberapa contoh penerapan hukum bacaan Idgham Bilaghunnah dalam Al-Qur'an:

1. Surah Al-Baqarah ayat 12

"وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ"

Sebab: Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf lam (ل).

2. Surah Al-Baqarah ayat 24

"فَاِنْ لَّمْ"

Sebab: Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf lam (ل).

3. Surah Al-Qariah ayat 7

"عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍ"

Sebab: Tanwin bertemu dengan huruf ra (ر), yang termasuk huruf Idgham Bilaghunnah.

4. Surah Al-Adiyat ayat 11

"يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ"

Sebab: Tanwin bertemu dengan huruf lam (ل).

5. Surah Al-Baqarah ayat 143

"وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا"

Sebab: Tanwin bertemu dengan huruf lam (ل).

6. Surah Al-Kahfi ayat 2

"مِّنْ لَّدُنْهُ"

Sebab: Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf lam (ل).

7. Surah Al-Qariah ayat 7

"فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ"

Sebab: Tanwin bertemu dengan huruf ra (ر).

Pada semua contoh di atas, bacaan nun sukun atau tanwin dilebur ke dalam huruf lam atau ra tanpa disertai dengung, sesuai dengan kaidah Idgham Bilaghunnah.

Penutup

Sebagai penutup, memahami pengertian, hukum, dan contoh bacaan Idgham Bighunnah sangat penting bagi setiap Muslim untuk membaca Al-Qur'an dengan benar sesuai kaidah tajwid. Dengan menguasai ilmu ini, kita dapat menjaga keindahan dan kesucian bacaan Al-Qur'an, serta mendekatkan diri kepada Allah melalui tilawah yang baik dan benar. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan dalam mempelajari tajwid lebih mendalam.


Posting Komentar