Barcode: Pengertian, Sejarah, Tokoh, dan Jenis-Jenis

Daftar Isi

 Untuk mempermudah identifikasi suatu barang, biasanya digunakan barcode. Oleh karena itu, pada bagian belakang produk umumnya terdapat garis-garis hitam yang disertai dengan angka. Tapi, apa sebenarnya barcode itu? Temukan jawabannya di sini.

Pengertian Barcode

Pengertian Barcode
sumber: pixabay.com

Barcode adalah sistem identifikasi unik yang terdiri dari kombinasi garis-garis horizontal dan spasi dengan panjang serta jarak yang bervariasi. Barcode ini bisa dibaca oleh perangkat scanner atau kamera dan memungkinkan identifikasi data secara akurat dan cepat.

Barcode pertama kali ditemukan oleh Bernard Silver dan Norman Woodland pada tahun 1948. Mereka menemukan metode untuk mengonversi informasi teks menjadi pola garis dan spasi yang dapat dibaca oleh mesin. Awalnya, barcode hanya digunakan untuk mengenali produk di toko-toko kelontong. Namun, dengan kemajuan teknologi, penggunaan barcode berkembang untuk mengenali produk di berbagai sektor.

Saat ini, terdapat beragam jenis barcode yang bisa digunakan, seperti Barcode EAN-13, Barcode UPC-A, Code 39, QR Code, Code 128, Datamatrix, PDF417, dan MaxiCode. Setiap jenis barcode ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, sehingga pemilihannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.

Penggunaan barcode memberikan berbagai keuntungan, seperti meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan di toko, mempermudah pencarian produk, dan memungkinkan penyimpanan informasi produk yang lebih rinci. Namun, terdapat pula beberapa kelemahan, seperti biaya untuk membeli perangkat dan perangkat lunak yang diperlukan, serta kesulitan dalam membaca barcode yang buram atau rusak.

Walaupun demikian, barcode tetap dianggap sebagai metode yang efektif untuk mengidentifikasi produk di toko. Dengan barcode, pencarian produk dan pelayanan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan serta kelancaran operasional bisnis di toko.

Sejarah Barcode

Sejarah Barcode
sumber: pixabay.com

Sejarah barcode berawal pada tahun 1948, ketika Bernard Silver dan Norman Woodland menemukan metode untuk mengonversi informasi teks menjadi pola garis dan spasi yang dapat dikenali oleh mesin. Inovasi ini terbukti sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan di toko-toko kelontong.

Setelah menemukan barcode, Bernard Silver dan Norman Woodland melanjutkan pengembangan teknologi ini untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan serta kecepatan pembacaannya. Pada tahun 1952, mereka mendirikan perusahaan bernama International Business Machines (IBM) yang bertujuan menjual peralatan dan perangkat lunak barcode kepada toko-toko kelontong di seluruh dunia.

Pada tahun 1973, UPC-A (Universal Product Code) diakui sebagai standar barcode pertama di Amerika Serikat. UPC-A mampu menyimpan hingga 12 karakter alfanumerik dan umumnya digunakan untuk mengidentifikasi produk-produk kecil, seperti makanan ringan atau minuman.

Pada tahun 1980-an, perkembangan teknologi barcode mengalami percepatan, yang menghasilkan berbagai jenis barcode baru, termasuk EAN-13, Code 39, QR Code, Code 128, Datamatrix, PDF417, dan MaxiCode. Setiap jenis barcode memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, sehingga pemilihannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.

Pada tahun 1980-an, perkembangan teknologi barcode mengalami percepatan, yang menghasilkan berbagai jenis barcode baru, termasuk EAN-13, Code 39, QR Code, Code 128, Datamatrix, PDF417, dan MaxiCode. Setiap jenis barcode memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, sehingga pemilihannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.

Saat ini, barcode masih dipandang sebagai metode yang efisien untuk mengidentifikasi produk di toko. Dengan adanya barcode, pencarian dan pelayanan produk dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat, yang berkontribusi pada peningkatan kepuasan pelanggan serta kelancaran operasional bisnis di toko.

Tokoh Penemu Barcode

Tokoh yang menciptakan barcode adalah Bernard Silver dan Norman Woodland. Bernard Silver dilahirkan pada 28 Juni 1922 di New York City, Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai ilmuwan dan insinyur yang berpengaruh berkat penemuan-penemuannya di bidang teknologi informasi.

Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Columbia pada tahun 1943, Bernard Silver mulai bekerja sebagai insinyur di Badan Riset Pertahanan Nasional (National Defense Research Committee) selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, ia menjadi asisten profesor matematika di Drexel Institute of Technology di Philadelphia.

Di Drexel, Bernard Silver berkenalan dengan Norman Woodland, seorang mahasiswa matematika yang sedang mencari konsep untuk skripsinya. Keduanya kemudian bekerja sama untuk mengembangkan ide yang mengubah informasi teks menjadi pola garis dan spasi yang dapat dikenali oleh mesin.

Pada tahun 1948, Bernard Silver dan Norman Woodland berhasil menciptakan metode untuk membuat barcode. Mereka memanfaatkan cahaya ultraviolet untuk mengukur jarak antara garis-garis dan spasi dalam barcode, sehingga memungkinkan pembacaan oleh mesin scanner. Penemuan ini sangat berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan di toko-toko kelontong.

Setelah penemuan barcode, Bernard Silver dan Norman Woodland melanjutkan pengembangan teknologi tersebut untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan serta kecepatan pembacaannya. Pada tahun 1952, mereka mendirikan sebuah perusahaan bernama International Business Machines (IBM) yang bertujuan untuk memasarkan peralatan dan perangkat lunak barcode kepada toko-toko kelontong di seluruh dunia.

Bernard Silver wafat pada 24 Mei 1963 di Philadelphia, Amerika Serikat. Ia dikenang sebagai salah satu pencipta barcode yang telah berkontribusi besar dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan di toko-toko kelontong.

Jenis-Jenis Barcode

Jenis-Jenis Barcode
sumber: pixabay.com

1. Barcode EAN-13

Barcode EAN-13 adalah jenis barcode yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Terdiri dari 13 digit angka, barcode ini dapat dibaca oleh perangkat scanner atau kamera. EAN-13 biasanya digunakan untuk mengidentifikasi produk di supermarket.

Barcode EAN-13 (European Article Number) adalah tipe barcode yang dapat menyimpan hingga 13 karakter alfanumerik. Biasanya, barcode ini digunakan untuk mengidentifikasi produk-produk yang memiliki informasi lebih rinci.

Barcode EAN-13 memanfaatkan simbol-simbol yang dapat dibaca oleh perangkat scanner atau kamera. Simbol-simbol tersebut terdiri dari garis horizontal, vertikal, dan diagonal dengan panjang serta jarak yang bervariasi. Setiap simbol memiliki makna tersendiri, sehingga memungkinkan identifikasi data secara akurat.

Barcode EAN-13 dapat dibuat menggunakan perangkat lunak khusus yang tersedia secara online atau dibeli di toko yang menjual peralatan komputer. Setelah dibuat, barcode EAN-13 dapat dicetak dan dipasang pada produk yang akan dipasarkan. Ketika produk tersebut diperiksa di kasir, mesin scanner akan membaca barcode EAN-13 dan menampilkan informasi terkait produk, seperti harga, deskripsi, dan lainnya.

Barcode EAN-13 sangat berguna untuk mengidentifikasi produk dengan informasi yang lebih mendetail. Dengan adanya barcode EAN-13, produk dapat diidentifikasi secara cepat dan akurat, yang membantu meningkatkan efisiensi dan ketepatan layanan di toko.

2. Barcode UPC-A

Barcode UPC-A adalah jenis barcode yang mirip dengan EAN-13, tetapi terdiri dari 12 digit angka. Barcode ini biasanya dipakai untuk mengenali produk-produk yang ada di Amerika Serikat.

UPC-A menggunakan simbol-simbol yang dapat dikenali oleh scanner atau kamera. Simbol-simbol ini terdiri dari garis horizontal dan spasi yang memiliki panjang serta jarak yang berbeda-beda. Setiap simbol memiliki makna tersendiri, yang memungkinkan identifikasi data secara akurat.

Barcode UPC-A dapat dibuat dengan menggunakan software khusus yang dapat diunduh dari internet atau dibeli di toko peralatan komputer. Setelah proses pembuatan selesai, barcode ini dapat dicetak dan dipasang pada produk yang akan dijual. Ketika produk tersebut diperiksa di kasir, mesin scanner akan membaca barcode UPC-A dan menampilkan informasi yang relevan, seperti harga, deskripsi, dan lainnya.

Pemanfaatan barcode UPC-A sangat bermanfaat dalam pengelolaan data produk di toko-toko di Amerika Serikat, sehingga dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat. Selain itu, barcode ini dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan di toko, memberikan kenyamanan dan kepuasan lebih bagi konsumen.

3. Barcode Code 39

Barcode Code 39 adalah jenis barcode yang mampu menampung hingga 39 karakter alfanumerik. Barcode ini biasa dipakai untuk mengenali produk-produk yang memiliki nama panjang.

Barcode Code 39 memanfaatkan simbol-simbol yang dapat dikenali oleh scanner atau kamera. Simbol-simbol tersebut terdiri dari garis horizontal dan spasi yang memiliki panjang dan jarak yang berbeda-beda. Setiap simbol memiliki makna tersendiri, memungkinkan identifikasi data dengan akurat.

Barcode Code 39 dapat dihasilkan menggunakan software khusus yang dapat ditemukan secara online atau dibeli di toko peralatan komputer. Setelah pembuatan selesai, barcode ini dapat dicetak dan dipasang pada produk yang akan dijual. Ketika produk tersebut dipindai di kasir, mesin scanner akan membaca barcode Code 39 dan menampilkan informasi yang relevan, seperti harga, deskripsi, dan lainnya.

Barcode Code 39 sangat bermanfaat untuk mengenali produk-produk dengan nama yang panjang. Dengan adanya barcode ini, produk dapat dikenali dengan cepat dan tepat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan di toko.

4. Barcode QR Code

Barcode QR Code adalah jenis barcode yang dapat menyimpan hingga 4000 karakter alfanumerik. Barcode ini sering digunakan untuk mengidentifikasi produk dengan informasi yang lebih rinci.

QR Code memanfaatkan simbol-simbol yang dapat dibaca oleh scanner atau kamera. Simbol-simbol ini terdiri dari garis horizontal, vertikal, dan diagonal yang memiliki panjang serta jarak yang bervariasi. Setiap simbol memiliki makna tersendiri, sehingga memungkinkan identifikasi data dengan akurat.

Barcode QR Code dapat dibuat menggunakan perangkat lunak khusus yang tersedia secara online atau dibeli di toko yang menjual peralatan komputer. Setelah proses pembuatan, barcode ini dapat dicetak dan dipasang pada produk yang akan dipasarkan. Saat produk tersebut dipindai di kasir, mesin scanner akan membaca QR Code dan menampilkan informasi terkait, seperti harga, deskripsi, dan lainnya.

Penggunaan QR Code sangat berguna untuk mengidentifikasi produk-produk dengan informasi yang lebih komprehensif. Dengan adanya QR Code, produk dapat dikenali secara cepat dan tepat, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi serta akurasi dalam layanan di toko.

5. Barcode Code 128

Barcode Code 128 adalah jenis barcode yang dapat menyimpan hingga 110 karakter alfanumerik. Barcode ini umumnya digunakan untuk mengidentifikasi produk-produk yang memiliki informasi yang sangat terperinci.

Barcode Code 128 memanfaatkan simbol-simbol yang dapat dibaca oleh scanner atau kamera. Simbol-simbol tersebut terdiri dari garis horizontal dan spasi dengan panjang serta jarak yang bervariasi. Setiap simbol memiliki makna tersendiri, yang memungkinkan identifikasi data dengan tepat.

Barcode Code 128 dapat dihasilkan menggunakan perangkat lunak khusus yang tersedia secara online atau dibeli di toko peralatan komputer. Setelah proses pembuatan selesai, barcode ini dapat dicetak dan dipasang pada produk yang akan dijual. Ketika produk tersebut dipindai di kasir, mesin scanner akan membaca barcode Code 128 dan menampilkan informasi terkait, seperti harga, deskripsi, dan lain-lain.

Pemanfaatan barcode Code 128 sangat efektif untuk mengenali produk-produk yang memiliki informasi lebih mendetail. Dengan adanya barcode ini, produk dapat dikenali secara cepat dan akurat, sehingga berkontribusi pada peningkatan efisiensi serta akurasi dalam layanan di toko.

6. Barcode Datamatrix

Barcode Datamatrix adalah tipe barcode yang dapat menyimpan hingga 2.335 karakter alfanumerik. Secara umum, barcode ini dipakai untuk mengidentifikasi produk-produk yang memiliki informasi yang sangat penting dan detail.

Barcode Datamatrix memanfaatkan simbol-simbol yang dapat dikenali oleh pemindai atau kamera. Simbol-simbol ini terdiri dari garis horizontal, vertikal, dan diagonal dengan variasi panjang dan jarak. Masing-masing simbol memiliki makna tersendiri, sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi data dengan akurat.

Barcode Datamatrix dapat dihasilkan menggunakan perangkat lunak khusus yang dapat diakses secara online atau dibeli di toko peralatan komputer. Setelah proses pembuatan selesai, barcode ini bisa dicetak dan dipasang pada produk yang akan dijual. Saat produk tersebut dipindai di kasir, mesin pemindai akan membaca barcode Datamatrix dan menampilkan informasi terkait, seperti harga, deskripsi, dan lainnya.

Barcode Datamatrix sangat berguna untuk mengenali produk-produk yang memiliki informasi yang mendetail. Dengan menggunakan barcode ini, produk dapat dikenali dengan cepat dan akurat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi serta keakuratan dalam pelayanan di toko.

7. Barcode PDF417

Barcode PDF417 adalah jenis barcode yang mampu menyimpan hingga 1.890 karakter alfanumerik. Biasanya barcode ini digunakan untuk mengenali produk-produk dengan informasi yang sangat penting dan banyak.

Barcode PDF417 memanfaatkan simbol-simbol yang dapat dikenali oleh mesin pemindai atau kamera. Simbol-simbol ini terdiri dari garis horizontal, vertikal, dan diagonal dengan variasi panjang dan jarak. Masing-masing simbol memiliki makna tersendiri, memungkinkan pengidentifikasian data dengan akurat.

Barcode PDF417 dapat dibuat dengan menggunakan aplikasi khusus yang tersedia secara online atau dapat dibeli di toko-toko yang menjual peralatan komputer. Setelah dibuat, barcode ini dapat dicetak dan ditempelkan pada barang yang akan dipasarkan. Saat produk tersebut dipindai di kasir, mesin pemindai akan membaca barcode PDF417 dan menampilkan informasi yang relevan tentang produk, seperti harga, deskripsi, dan informasi lainnya.

Barcode PDF417 sangat berguna untuk mengenali produk-produk yang memiliki banyak informasi. Dengan menggunakan barcode ini, produk dapat diidentifikasi secara cepat dan akurat, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi serta keakuratan layanan di toko.

8. Barcode MaxiCode

Barcode MaxiCode merupakan jenis barcode yang mampu menyimpan hingga 93 karakter alfanumerik. Jenis barcode ini umumnya digunakan untuk mengenali produk-produk yang memiliki informasi yang rumit dan rahasia.

MaxiCode menggunakan pola simbol yang bisa dibaca oleh perangkat scanner atau kamera. Pola ini terdiri dari garis-garis horizontal, vertikal, dan diagonal dengan panjang dan jarak yang bervariasi. Setiap pola memiliki makna tersendiri, sehingga memungkinkan identifikasi data secara akurat.

Barcode MaxiCode bisa dihasilkan dengan software khusus yang dapat ditemukan secara online atau dibeli di toko peralatan komputer. Setelah dibuat, barcode ini bisa dicetak dan ditempelkan pada produk yang akan dijual. Saat produk tersebut dipindai di kasir, mesin scanner akan membaca MaxiCode dan menampilkan informasi terkait, seperti harga, deskripsi, dan sebagainya.

Barcode MaxiCode sangat berguna untuk mengenali produk-produk dengan informasi yang kompleks. Dengan menggunakan barcode ini, produk dapat dikenali dengan cepat dan akurat, yang membantu meningkatkan efisiensi dan ketepatan layanan di toko.

Fungsi Barcode

Barcode berfungsi untuk mengidentifikasi data secara akurat dan cepat. Barcode ini dapat dibaca oleh scanner atau kamera dan umumnya digunakan untuk mengenali produk-produk di toko.

Penggunaan barcode memungkinkan pencarian dan pelayanan produk menjadi lebih cepat dan tepat. Selain itu, barcode dapat menyimpan informasi lebih mendetail tentang produk, yang membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan kelancaran operasional bisnis di toko.

Barcode juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi data di berbagai bidang lain, seperti logistik, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Dengan adanya barcode, proses pengolahan dan pelacakan data dapat berlangsung lebih cepat dan akurat, yang pada akhirnya membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di sektor-sektor tersebut.

Beberapa fungsi utama barcode meliputi:

  1. Mengidentifikasi produk di toko secara tepat dan cepat. Barcode memungkinkan produk dikenali dengan mudah, sehingga meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam layanan toko.
  2. Menyimpan data yang lebih komprehensif mengenai produk. Barcode mampu menyimpan informasi detail tentang produk, termasuk harga, deskripsi, kategori, dan lainnya. Dengan adanya informasi yang lebih rinci, pelayanan di toko dapat ditingkatkan dan dilakukan dengan lebih akurat.
  3. Mempercepat proses pencarian produk. Dengan adanya barcode, pencarian produk dapat dilakukan secara efisien dan tepat. Scanner atau kamera dapat membaca barcode yang terpasang pada produk, sehingga dapat memberikan informasi yang relevan mengenai produk tersebut.
  4. Meminimalkan potensi kesalahan dalam layanan toko. Penggunaan barcode memungkinkan proses layanan di toko menjadi lebih akurat dan tepat, sehingga mampu mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pelayanan.
  5. Mengidentifikasi data dalam berbagai sektor. Barcode dapat diterapkan untuk mengenali data di sektor lain seperti logistik, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Melalui penggunaan barcode, proses pengelolaan dan pemantauan data menjadi lebih cepat dan akurat, mendukung peningkatan efisiensi serta produktivitas di bidang tersebut.

Manfaat Barcode

Berikut ini adalah beberapa manfaat Barcode yang harus kamu tahu :

  1. Meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam layanan toko. Penggunaan barcode memungkinkan proses pencarian dan pelayanan produk berlangsung lebih cepat dan tepat, yang berujung pada peningkatan kepuasan pelanggan serta kelancaran operasional toko.
  2. Mempermudah pencarian produk. Barcode membantu menemukan produk yang diinginkan dengan efisien dan tepat. Scanner atau kamera dapat membaca barcode pada produk, sehingga menampilkan informasi terkait produk tersebut secara langsung.
  3. Menampung informasi lebih detail tentang produk. Barcode dapat menyimpan data lengkap mengenai produk, seperti harga, deskripsi, kategori, dan lainnya. Dengan adanya informasi yang mendetail, layanan di toko dapat dilakukan dengan lebih optimal dan akurat.
  4. Mengurangi potensi kesalahan dalam layanan toko. Dengan penggunaan barcode, proses layanan di toko dapat dijalankan lebih tepat dan akurat, sehingga meminimalkan peluang terjadinya kesalahan dalam pelayanan.
  5. PaMemfasilitasi identifikasi data di berbagai sektor lainnya. Barcode juga bisa digunakan untuk mengenali data di berbagai bidang lain, seperti logistik, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Dengan barcode, pengolahan serta pemantauan data dapat berjalan lebih cepat dan akurat, membantu meningkatkan efisiensi serta produktivitas di sektor-sektor tersebut.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, barcode merupakan inovasi teknologi penting dalam bidang identifikasi dan pengelolaan data yang berkembang sejak pertengahan abad ke-20. Dimulai dari ide sederhana, barcode kini menjadi elemen esensial dalam berbagai sektor industri, terutama dalam mengidentifikasi produk secara cepat dan akurat.

Tokoh-tokoh seperti Norman Woodland berperan besar dalam penciptaan teknologi ini. Berbagai jenis barcode, seperti UPC, Code 39, QR Code, dan Datamatrix, telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda.

Dengan kemampuan menyimpan informasi penting dan mempercepat proses pelayanan, barcode terus menjadi alat yang meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam bisnis, logistik, kesehatan, hingga pendidikan.